Bilamana Artikel Blog Obat Sakit ini Berguna, Siapapun Boleh Copy Paste sebagian atau Seluruh isi Blog.
Terserah mau cantumkan Sumbernya atau Tidak.
Selamat Ngeblog Indonesia

Jumat, 14 Maret 2014

Kista Ovarium dan Pengobatanya

Pengertian Kista

Pengertian kista merupakan penyakit yang super halus, rumit dan unik, sebab keberadaannya mirip dengan kehamilan, di mana semua wanita mempunyai resiko akan hadirnya penyakit ini. Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri yang ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur tersebut berisi ribuan telur yang masih muda atau follicle yang setiap bulannya akan membesar dan satu diantaranya membesar sangat cepat sehingga menjadi telur yang matang.

Pada peristiwa ovulasi telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada seorang wanita. Namun, jika terjadi gangguan pada proses siklus ini, maka kista pun akan terjadi.

Jenis Kista

Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu nonneoplastik dan neoplastik. Kista nonneoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya. Kista ovarium neoplastik jinak diantaranya:

  • Kistoma Ovarium Simpleks

Kistoma ovarium simpleks merupakan kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan jernih yang serosa dan berwarna kuning. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.

  • Kistadenoma Ovarium Musinosum

Bentuk kista multilokular dan biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar. Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga timbul perleketan kista dengan omentum, usus-usus, dan peritoneum parietale. Selain itu, bisa terjadi ileus karena perleketan dan produksi musin yang terus bertambah akibat pseudomiksoma peritonei. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista in tito tanpa pungsi terlebih dulu dengan atau tanpa salpingo-ooforektomi tergantung besarnya kista.

  • Kistadenoma Ovarii Serosum

Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista umumnya unilokular, tapi jika multilokular perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar kista musinosum. Selain teraba massa intraabdominal juga dapat timbul asites. Penatalaksanaan umumnya sama dengan kistadenoma ovarii musinosum.

  • Kista Dermoid

Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal berdiferensiasi sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan entoderm. Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Dinding kista keabu-abuan dan agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat menjadi ganas, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui proses parthenogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri mendadak di perut bagian bawah karena torsi tangkai kista dermoid. Dinding kista dapat ruptur sehingga isi kista keluar di rongga peritoneum. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista dermoid bersama seluruh ovarium.

Gejala Kista Ovarium

Kista ovarium seringkali tanpa gejala, terutama bila ukuran kistanya masih kecil. Kista yang jinak baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista semakin membesar, sedangkan pada kista yang ganas kadangkala memberikan keluhan sebagai hasil infiltrasi atau metastasis ke jaringan sekitar. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. 

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejalanya antara lain: perut terasa penuh, berat dan kembung, tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil), haid tidak teratur, nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha, nyeri senggama, mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil. Kadang-kadang kista dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan robek, sehingga menyebabkan nyeri tekan perut bagian bawah yang akut sehingga memerlukan penanganan kesehatan segera.

Diagnosis

Kista ovarium jinak tumbuh secara tersembunyi dan sering tidak dapat dideteksi selama beberapa tahun. Tidak menyebabkan nyeri, tetapi jika membesar dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan jarang menimbulkan gangguan menstruasi. Pemeriksaan abdomen dan vagina secara periodik akan dapat mendeteksi kista ini. Kista tanpa nyeri atau massa padat di cul-de-sac, atau di tempat ovarium, atau meluas ke abdomen, yang dengan palpasi bersifat kistik sampai padat, memberi tanda kista ovarium. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan skening ultrason abdomen atau transvagina, yang dapat membedakannya dari kehamilan, kegemukan, pseudosiesis, kandung kemih penuh atau degenerasi kistik dari mioma.

Apabila pada pemeriksaan ditemukan kista di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), maka perlu ditentukan jenis kista tersebut. Pada kista ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari kista. Jika kista ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan kista itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlu lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan. Apabila sudah ditentukan bahwa kista yang ditemukan ialah kista ovarium, maka perlu diketahui apakah kista itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik.

Kista nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan kista-kista akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena perleketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri. Jika kista ovarium itu bersifat neoplastik, maka pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan diagnosis diferensial.

Pencegahan terjadinya Kista Ovarium

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah untuk mengetahui secara dini penyakit ini sehingga pengobatan yang dilakukan memberi hasil yang baik dengan komplikasi yang minimal. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi: pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya, pemeriksaan Ultrasonografi (USG) bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah, pemeriksaan petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan CT-Scan / MRI bila dianggap perlu.

Pemeriksaan Penunjang Kista Ovarium

Metode-metode yang selanjutnya dapat membantu menegakkan diagnosis antara lain:
  1. Laparaskopi yaitu pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah kista berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat kista,
  2. Ultrasonografi yaitu dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas kista, apakah kista berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah kista kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak,
  3. Foto Rontgen yaitu pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam kista,
  4. Parasentesis yaitu pungsi asites berguna untuk menentukan sebab asites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.

Penanganan Kista Ovarium

Kista ovarium neoplastik memerlukan operasi dan kista nonneoplastik tidak. Jika menghadapi kista yang tidak memberi gejala atau keluhan pada penderita dan yang besar kistanya tidak melebihi jeruk nipis dengan diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan besar kista tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum, jadi merupakan kista nonneoplastik. Tidak jarang kista-kista tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga pada pemeriksaan ulangan setelah beberapa minggu dapat ditemukan ovarium yang kira-kira besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini perlu menunggu selama 2 sampai 3 bulan, sementara mengadakan pemeriksaan ginekologik berulang. Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan kista tersebut, maka dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar kista itu bersifat neoplastik, dan dapat dipertimbangkan satu pengobatan operatif.

Tindakan operasi pada kista ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. Akan tetapi, jika kistanya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium harus diperiksa untuk mengetahui apakah ditemukan pada satu atau pada dua ovarium.

Pada operasi kista ovarium yang diangkat harus segera dibuka, untuk mengetahui apakah ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi anatomik untuk mendapatkan kepastian apakah kista ganas atau tidak. Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat ialah histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral. Akan tetapi, wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan tingkat keganasan kista yang rendah (misalnya kista sel granulosa), dapat dipertanggung-jawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

Terapi bergantung pada ukuran dan konsistensi kista dan penampakannya pada pemeriksaan ultrasonografi. Mungkin dapat diamati kista ovarium berdiameter kurang dari 80 mm, dan skening diulang untuk melihat apakah kista membesar. Jika diputuskan untuk dilakukan terapi, dapat dilakukan aspirasi kista atau kistektomi ovarium. Kista yang terdapat pada wanita hamil, yang berukuran >80 mm dengan dinding tebal atau semisolid memerlukan pembedahan, setelah kehamilan minggu ke 12. Kista yang dideteksi setelah kehamilan minggu ke 30 mungkin sulit dikeluarkan lewat pembedahan dan dapat terjadi persalinan prematur. Keputusan untuk melakukan operasi hanya dapat dibuat setelah mendapatkan pertimbangan yang cermat dengan melibatkan pasien dan pasangannya. Jika kista menimbulkan obstruksi jalan lahir dan tidak dapat digerakkan secara digital, harus dilakukan seksio sesaria dan kistektomi ovarium.

Obat Herbal Kista Ovarium

Obat herbal kista ovarium Ace Maxs merupakan obat herbal yang aman dan ampuh untuk mengatasi penyakit kista ovarium. Ace Maxs terbuat dari ekstrak kulit manggis dan daun sirsak 100% alami sehingga mampu menyembuhkan penyakit degeneratif seperti kanker ovarium dan kista ovarium.
Pemesanan Ace Maxs call 0813 3034 7565
allvoices

Tidak ada komentar:

Posting Komentar