Teh Jawa adalah teh yang berbahan baku Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Blume) Miq)
Kumis Kucing sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dan memiliki khasiat pengobatan memperlancar saluran air seni. beberapa Herbalis memanfaatkan kumis kucing untuk dijadikan minuman fungsional yang dinamakan teh Jawa
Pembuatan formula minuman dibuat dengan campuran ekstraksi dari kumis kucing (60%), jahe, secang, temulawak, dan lemon. Proses pembuatan formula selanjutnya dilakukan dengan mencampur ekstrak rempah yang telah dipersiapkan.
Formula dapat digunakan sebagai sumber antioksidan dan juga sebagai peluruh batu ginjal. Pencampuran rempah-rempah dalam formulasi minuman, dilakukan untuk memperoleh suatu kombinasi dengan aktivitas yang lebih tinggi, dibandingkan jika hanya digunakan secara terpisah/tunggal .
source : bic.web.id
Kumis Kucing sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dan memiliki khasiat pengobatan memperlancar saluran air seni. beberapa Herbalis memanfaatkan kumis kucing untuk dijadikan minuman fungsional yang dinamakan teh Jawa
Di Indonesia tanaman Kumis Kucing dikenal dengan beberapa
nama daerah seperti : kumis kucing (Jawa barat), remujung (Jawa Tengah, Jawa
Timur), giri-giri marah (Sumatera), songkot koceng (Madura) atau dikenal juga
dalam bahasa asing sebagai kidney tea-plants/java tea (Inggris).
Tanaman ini tumbuh ditanam di kebun, di pekarangan atau
tumbuh liar di tanah-tanah yang lembab. Sebenarnya tanaman kumis kucing berasal
dari daratan Afrika tropis, yang kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Pembuatan formula minuman dibuat dengan campuran ekstraksi dari kumis kucing (60%), jahe, secang, temulawak, dan lemon. Proses pembuatan formula selanjutnya dilakukan dengan mencampur ekstrak rempah yang telah dipersiapkan.
Formula dapat digunakan sebagai sumber antioksidan dan juga sebagai peluruh batu ginjal. Pencampuran rempah-rempah dalam formulasi minuman, dilakukan untuk memperoleh suatu kombinasi dengan aktivitas yang lebih tinggi, dibandingkan jika hanya digunakan secara terpisah/tunggal .
source : bic.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar